Quantcast
Channel: School of Information Systems
Viewing all 1282 articles
Browse latest View live

E-Learning sebagai media pembelajaran jarak jauh

$
0
0

Setiap tahunnya, kebutuhan akan pembelajaran yang berbentuk aktivitas belajar mengajar semakin meningkat dikarenakan jumlah manusia yang terus bertambah. Aktivitas belajar mengajar biasanya dilakukan dengan bertatap muka / datang langsung. Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, proses pembelajaran dapat dilakukan tidak dengan tatap muka / datang langsung. Salah satu bentuk teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar adalah E-Learning. Dan berikut beberapa pengertian E-Learning :

E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007).

Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).

Dengan perkembangan E-Learning, tentunya teknologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, beberapa kelebihan dan kekurang E-Learning diantaranya :

Kelebihan E-Learning :

  • Tidak terbatas tempat dan waktu, peserta pembelajaran e-learning dapat belajar di mana saja dan kapan saja
  • Bahan – bahan pembelajaran mudah diakses sehingga memungkinkan peserta e-learning melakukan pembelajaran berulang kali agar peserta lebih mudah memahami materi tersebut
  • Mendorong minat belajar peserta e-learning untuk peserta yang aktif

Kekurangan E-Learning :

  • Berkurangnya interaksi sosial secara langsung yang biasanya didapatkan saat melakukan interaksi belajar mengajar secara tatap muka
  • Beberapa peserta e-learning yang bersifat pasif cenderung untuk malas memanfaatkan e-learning sehingga mereka tidak menanfaatkan e-learning secara maksimal

Dalam pemanfaatannya sebagai media pembelajaran jarak jauh, Implementasi E-Learning dibagi menjadi 3 bentuk diantaranya  :

  1. Suplemen / tambahan

Bentuk implementasi yang berupa tambahan dilakukan apabila peserta e-learning mempunyai kebebasan memilih, untuk  memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban / keharusan bagi peserta e-learning untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

  1. Komplemen / pelengkap

Bentuk implementasi yang berupa pelengkap apabila materi e-learning diprogramkan untuk melengkapi matei pembelajaran yang diterima peserta e-learning di dalam kelas pembelajaran. Sebagai komplemen / tambahan yang artinya materi e-learning digunakan untuk menjadi materi enrichment / pengayaan bagi peserta e-learning di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Sebagai enrichment, apabila peserta e-learning dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pembelajaran yang disampaikan pengajar secara tatap muka maka para peserta e-learning diberikan kesempatan untuk mengakses materi e-learning yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.

  1. Substitusi / pengganti

Dalam bentuk impementasi sebagai pengganti / menjalankan E-Learning secara penuh sebagai pengganti kelas konvensional adalah agar peserta e-learning dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Ada 3 (tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti peserta e-learning :

  • Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
  • Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
  • Sepenuhnya melalui internet.

Sumber Referensi :

https://mazbayuaziz.wordpress.com/2016/10/09/e-learning-pengertian-dan-manfaatnya/. Diakses tanggal 17 Januari 2018

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-manfaat.html. Diakses tanggal 17 Januari 2018

Nugroho, W. A. (2007). [online] Available FTP: http://www.ilmukomputer.com. Tanggal akses: 16 Januari 2009.

Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). Buku pintar internet teknologi e-learning berbasis PHP dan MySQL. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.


Failure Mode and Effect Analysis

$
0
0

Pengertian Failure Mode and Effect Analysis adalah pendekatan sistematik untuk memahami dan memprioritaskan model dari kegagalan (atau quality risk) dalam fungsi sistem, features, atribut, behaviors, komponen, dan interface yang menerapkan suatu metode pentabelan, untuk membantu proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya. Berikut ini adalah penjelasan kolom pada tabel FMEA :

  1. System Function atau Feature
  2. Kolom ini merupakan titik awal analisa FMEA.
  3. Berisi mengenai penjelasan mengenai fungsi suatu sistem yang dinyatakan secara singkat dan jelas.
  4. Jika kolom ini berisi kategori fungsi sistem, maka kategori ini harus dirinci kembali dalam fungsi yang lebih spesifik atau fitur-fitur yang lebih terinci pada baris-baris dibawahnya.
  5. Potential Failure Mode – Quality Risk
  6. Isian pada kolom ini memberikan berisi cara untuk menimbulkan kesalahan pada setiap fungsi atau fitur yang spesifik.
  7. Resiko kualitas yang berhubungan dengan kehilangan fungsi sistem yang spesifik.
  8. Masing-masing fungsi atau fitur yang spesifik dapat memiliki beberapa mode kesalahan (failure mode).
  9. Potential Effect of Failure

Masing-masing mode kesalahan dapat mempengaruhi pengguna dalam satu atau beberapa cara.

  1. Critical
  2. Pada kolom ini dinyatakan apakah pengaruh yang ditimbulkan (failure mode) akan menimbulkan dampak yang kritis bagi pengguna.
  3. Mengetahui apakah fasilitas / fungsi yang ada pada suatu produk akan tidak berfungsi secara penuh jika kesalahan ini muncul?

 

 

  1. Severity

Menunjukkan akibat yang ditimbulkan dari kesalahan (seketika atau tertunda) pada sistem. Digunakan skala dari tingkat 1 (paling buruk) hingga tingkat 5 (sedikit berbahaya), sebagai berikut penjelasannya:

  1. Tingkat satu : Kehilangan data, kerusakan perangkat keras, atau hal yang berkaitan dengan keamanan.
  2. Tingkat dua : Kehilangan fungsi sistem hingga sistem tidak dapat bekerja.
  3. Tingkat tiga : Kehilangan fungsi tetapi masih dapat bekerja.
  4. Tingkat empat : Kehilangan fungsi secara sebagaian.
  5. Tingkat lima : Hanya penampilan atau hal yang sepele/remeh.
  6. Potential Cause of Failure

Kolom ini mendaftarkan faktor kemungkinan yang mungkin memicu timbulnya kegagalan sistem (failure).

  1. Priority
  2. Istilah lainnya adalah occurrence [dikemukakan oleh D.H. Stamatis dalam bukunya berjudul FMEA].
  3. Pengaruh kesalahan yang timbul terhadap pengguna, pelanggan, atau operator.
  4. Digunakan skala tingkat 1 (sangat buruk) hingga tingkat 5 (sedikit berbahaya):
  • Tingkat satu : Kehilangan nilai sistem secara utuh.
  • Tingkat dua : Kehilangan nilai sistem yang tidak dapat diterima.
  • Tingkat tiga : Nilai sistem yang berkurang dan mungkin masih bisa diterima.
  • Tingkat empat : Pengurangan nilai sistem yang masih dapat diterima.
  • Tingkat lima : Pengurangan nilai sistem yang dapat diabaikan.
  1. Detection Method

Kolom ini mendaftarkan metode atau prosedur yang ada, seperti aktivitas pengembangan atau pengujian yang dilakukan oleh vendor, yang dapat menemukan problem sebelum berdampak pada pengguna, tidak termasuk aksi yang akan dilakukan kemudian (seperti pembuatan dan pelaksanaan test suites) untuk menemukan problem tersebut.

 

 

  1. Likelihood (kemungkinan)

Angka pada kolom ini menunjukkan kerentanan, dari tingkat 1 (sangat mungkin) hingga tingkat 5 (tidak mungkin), dalam pengertian kesadaran akan adanya ancaman pada produk, lolos dari proses pengembangan saat ini dan pengacauan oleh pengguna saat pengoperasian. Untuk mengukur hal tersebut digunakan skala tingkat 1 sampai tingkat 5:

  1. Tingkat satu : Pasti akan berpengaruh pada seluruh pengguna.
  2. Tingkat dua : Mungkin sekali akan berdampak pada sebagian pengguna.
  3. Tingkat tiga : Mungkin berpengaruh pada beberapa pengguna.
  4. Tingkat empat : Menimbulkan pengaruh yang terbatas pada sedikit pengguna.
  5. Tingkat lima : Tidak terbayangkan pada penggunaan sesungguhnya.
  6. RPN (Risk Priority Number)

Prioritas dan Severity tidak selalu sejalan. Dalam sistem testing mungkin ditemukan suatu bug yang memiliki severity tingkat 5 tetapi ber-prioritas tingkat 1. RPN berfungsi untuk menyatakan seberapa penting untuk menguji failure mode ini. Cara menghitung RPN adalah RPN = Priority x Serverity x Likelihood. Hasil dari perhitungan RPN dapat bernilai 1 sampai dengan 125. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, bug yang paling berbahaya memiliki nilai hasil RPN = 1.

  1. Recommended Action

Kolom ini berisi satu atau lebih langkah sederhana untuk setiap pengaruh yang potensial untuk mengurangi resiko yang berhubungan (untuk menekan RPN ke nilai 125). Saran untuk membuat kasus pengujian yang akan mempengaruhi tingkat kemungkinan atau likelihood.

  1. Who/When?

Kolom ini mengindikasikan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap langkah yang direkomendasikan dan kapan waktun untuk merealisasikannya.

  1. References

Referensi untuk informasi yang lebih lengkap mengenai resiko kualitas. Pada umumnya melibatkan spesifikasi produk, dokumen yang dibutuhkan, dan semacamnya.

 

 

 

Berikut ini adalah contoh kasus mengenai FMEA, yang akan dibuat tabel berdasarkan masalah yang terjadi pada PT CiptaMaya.

Feasibility Study

$
0
0

Introduction

           A feasibility study is an analysis of how successfully a project can be completed, that affect several areas such as economic, technological, legal and scheduling factors. Project managers use feasibility studies to determine potential positive and negative impact of a project before investing a considerable amount of time and money into it.

           Feasibility studies allow companies to determine and organize all of the necessary details to make a business work. A feasibility study helps identify logistical problems, and nearly all business-related problems, along with the solutions to alleviate them. Feasibility studies can also lead to the development of marketing strategies that convince investors or a bank that investing in the business is a wise choice.

Components of a Feasibility Study

There are several components of a feasibility studies

  1. Market Analysis / Market Feasibility Report

         Market Analysis determines the depth and condition of a particular market and its ability to support a particular development. The key concern of a market feasibility study is a project’s ultimate marketability. In short, it determines whether a product or service can sustain in a specific market or not as well whether it is capable of generating financial surplus for the firm or not.

            Things to include in a Market Analysis :

  1. Description of the industry
  2. Current market analysis
  3. Competition and Competitor
  4. Anticipated Future Market Potential
  5. Potential Buyer and Source of Revenues
  6. Sales Projections

            Several process in Market Analysis :

  1. Analyze the Market
  2. Identify the site
  3. Develop Market Strategy and Concept
  4. In – depth finansial study
  5. Analysis of cash flow,etc

2. Economic Analysis

  A financial feasibility study is an assessment of the financial aspects of something. If this case, for starting and running a business. A financial feasibility study can focus on one particular project or area, or on a group of projects (such as advertising campaigns). However, for the purpose of establishing a business or attracting investors.

Three key things in financial feasibility study :

  1. Start up capital requirements.

-> Analyze how much cash you need to start your business and keep it running.

  1. Start up Capital Sources

-> Analyze how to Finding Start-Up Capital Funding Sources

  1. Potential Returns for Investor

-> Give details about how your business will make profits, when it will begin to make profits, how much profit it will make, and what investors will gain from their investment.

  1. Technical / strategic analysis

            The Technical Feasibility Study assesses the details of how you will deliver a product or service (i.e., materials, labor, transportation, where your business will be located, the technology needed, etc.). A technical feasibility study is a tool for analyze long-term planning. In some regards, it serves as a flow chart of how your products and services grow and move through your business to physically reach your market.

Basic things that most businesses need to include in their technical feasibility study include:

  1. Materials
  2. Labor
  3. Transportation or Shipping
  4. Physical Location
  5. Technology
  1. Performance Specification

            A performance specification is a document that specifies the operational requirements of a component or installation. Simply put, a performance specification tells the contractor what the final installed product must be capabel of doing. The general concept behind the performance specification is for the designer or engineer to know what their client need, and then the designer will determine the best way to get there. The performance specification focuses on the outcome as well as a portion of the design work.

Perbedaan dari Web Designer, Web Developer, dan Full-Stack Developer

$
0
0

       Anda mungkin pernah mempelajari tentang web development dan web design. Tetapi apakah anda tahu apa perbedaan di antara keduanya? Web designer dan web developer adalah peran pekerjaan yang berbeda. Pada artikel ini, akan dibahas tentang perbedaan dari web designer dan web developer.

Web Designer vs. Web Developer

    Web design mengacu kepada penampilan dan penggunaan website. Web designer menggunakan aplikasi desain seperti Adobe Photoshop untuk membuat layout dan elemen visual lainnya dari website yang akan dibangun. Sedangkan, web developer mengambil desain dan membuat fungsi di website. Web developer menggunakan HTML, CSS, Javascript, PHP dan bahasa pemrograman lainnya untuk membuat website sesuai dengan desain yang telah diberikan.

Web Designer

        Web designer adalah seseorang yang mengubah ide atau cerita menjadi desain yang menarik dan menggunakan layout untuk membangun user experience yang baik pada seluruh halaman dari website yang dibangun. Web designer mendesain penampilan dan feel dari website. Web designer tidak dapat membuat website yang sempurna hanya dengan membaca atau berpikir tentang spesifikasi atau fitur yang dibutuhkan. Pertama-tama, web designer memulai dengan sebuah scope atau ruang lingkup tentang focus point dan konten atau tujuan dari website. Setelah itu, desain dapat dipikirkan dan digambarkan ke dalam bentuk coretan atau sketch maupun draft desain. Dari proses sketching, web designer membuat wireframes, mock-ups, dan yang terakhir adalah desain akhir. Peran utama dari seorang web designer adalah:

  • Menggunakan software desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, Sketch, Axure, Balsamiq, atau software lainnya untuk membangun desain layout akhir dari website.
  • Berkemampuan baik dalam bidang desain grafis dan desain logo.
  • Mampu untuk membuat user interface yang baik mencakup layout, tombol, gambar, dan format umum dari website. Kemampuan ini mencakup proses dari mengidentifikasi pendekatan yang paling simple hingga memperoleh fitur yang diinginkan.
  • Mengikuti tren desain. Penting bagi web designer untuk konsisten terhadap desain yang dipopulerkan oleh perusahaan terkenal, seperti Google dan Facebook. Hal ini membuat user merasa nyaman dan mudah untuk menavigasi website.
  • Mengerti tentang branding, warna, tipografi, dan readability website.

Web Developer

          Web Developer adalah seseorang yang mengubah desain menjadi live website. Web developer menggunakan bahasa pemrograman dan software untuk mengembangkan desain dan fungsi dari website. Biasanya, web developer dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu: front-end developers dan back-end developers. Menurut Owen Far dari blog HackerNoon (2017), front-end developers menghubungkan web designer dengan back-end developer menggunakan kemampuan dari keduanya untuk membangun fully working website. Front-end developer membangun tampilan dan menyediakan layout serta interaksi di antara website back-end dan user. Umumnya, front-end developer menggunakan 3 bahasa yaitu: Hypertext Markup Language (HTML), Cascading Style Sheets (CSS), dan Javascript (JS). Back-end developer mengatur data server dan request, seperti pembuatan akun dan menyimpan artikel di website. Jika website membutuhkan data untuk disimpan dan digunakan di masa depan, maka website memerlukan koneksi database. Seorang back-end developer biasanya menggunakan bahasa pemrograman server seperti PHP atau ASP.NET dan menulis query dengan bahasa SQL atau MySQL. Peran utama seorang web developer adalah:

  • Membangun tampilan sebenarnya yang akan digunakan oleh user. Tampilan ini dibangun oleh front-end developer menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JS.
  • Front-end developer dapat menggunakan styling preprocessors, javascript libraries, dan frameworks untuk mempercepat proses pengembangan.
  • Front-end developer menyediakan desain untuk back-end developer, sehingga mereka dapat mengimplementasikan website yang dinamis dan terhubung kepada server dan database.
  • Back-end developer membuat backbone dari website menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP dan MySQL.
  • Front-end dan back-end developer dapat menggunakan development environtment atau IDEs (Integrated Development Environment) yang sama.
  • Web developer bisa juga menggunakan versioning tools untuk menyimpan riwayat versi program sebelumnya sehingga dapat kembali ke versi sebelumnya dengan mudah jika dibutuhkan.

Full-stack Developer

            Selain web designer dan web developer, anda mungkin juga pernah mendengar tentang full-stack developer. Full-stack developer adalah seseorang yang memiliki semua pengetahuan dan kemampuan yang telah disebutkan di atas. Yang berarti seorang full-stack developer dapat membangun website dari awal sampai menangani proses back-end dan database query. Biasanya, full-stack developer juga memiliki pengetahuan dasar tentang desain dan user experience.

 

Sumber

Far, O., 2017. What is the difference between web design and web development?. [Online]
Available at: https://hackernoon.com/what-is-the-difference-between-web-design-and-web-development-cc23171de85c
[Accessed 22 Februari 2018].

Purely Branded, t.thn. Web Design or Web Development, What’s The Difference?. [Online]
Available at: http://www.purelybranded.com/insights/web-design-or-web-development-whats-the-difference/
[Diakses 22 Februari 2018].

Access Control Security

$
0
0
  1. Definisi Access Control Security

Access control didefinisikan / diimplementasikan sebagai pemberi ijin terhadap sebuah ojek tertentu secara spesifik. Akases control sendiri membatasi orang orang yang akan mengakses objek tersebut. Tanpa adanya akses control, kemungkinan sesuatu (termasuk data) dapat di curi lebih meningkat.

  1. Fungsi Access Control

Fungsi akses control ini juga sebagai hak akses untuk ke suatu daerah. Contohnya saja seperti saat kita pergi ke suatu tempat yang penting / ruang rapat. Tentu banyak macam pengaman yang akan kita temui sebagai akses control sehingga ruang rapat iitu sangat penting hanya untuk kegiatan tertentu dan akses perorangannya sangat dibatasi. Hanya hanya orang tertentu yang dapat mengakses ruang rapat tersebut.

  • Komponen Access Control

Ada dua macam tipe komponen access control, yaitu :

  • Authentication

Autentikasi yang dimaksud adalah berupa keaslian suatu dokumen tertentu, dan mengaju kepada verifikasi suatu subjek yang di klaim, benar atau tidaknya subjek tersebut.

 Contoh :

Pada saat kita log in email, tentu biasanya ada password yang harus kita isi, dan bahkan beberapa website memberikan repassword ketika log in, tujuannya adalah untuk mengetahui benar atau tidaknya orang yang sedang me- log in ini adalah pemilik akun sebenarnya.

  • Authorization

Autorisasi ini berarti izin yang diberikan sebuah system. Hak seseorang dalam memasuki sistem ini sangat dibatasi. Biasanya otorisasi muncul setelah autentikasi.

Contoh :

Pada saat kita sudah masuk ke dalam halaman web tertentu, kita tentu dapat menemukan banyak profile orang (contohnya seperti di halaman facebook). Tetapi meskipun kita sudah masuk ke halaman tersebut, kita tidak mempunyai hak / wewenang untuk menghapus atau mengubah ubah data orang lain di sana.

  1. Tiga metode akses yang ada :
  • Network Access

Akses yang didapatkan dalam sebuah jaringan website.

  • System Access

Akses yang diberikan pada sebuah system.

  • Data Access

Akses yang diberikan saat ingin mengakses data.

  1. Terdapat 4 macam strategy access control :
  • Discretionary Access Control (DAC)

Pemilik utama akses dapat menentukan siapa yang dapat mengakses miliknya dan dapat menentukan ijin akses.

  • Mandatory Access Control (MAC)

Sebuah grup/ organisasi yang memberikan ijin akses berdasarkan spesifik level yang ada untuk klasifikasi informasi/ data

  • Role Based Access Control (RBAC)

Ijin akses yang diberikan tergantung dari role/ peran dia dalam suatu perusahaan / organisasi tertentu.

Misal :

Data gaji karyawan hanya dapat di akses oleh owner, manager, dan bagian finance.

  • Attribute Based Access Control

Akses yang diberikan menggunakan sebuah atribut/ subjek/ identitas/ peran/ nama/ file/ record tertentu.

  1. Kelebihan Access Control
  • Mengahalangi Pencurian

Sebuah akses control tentunya membatasi orang yang dapat mengakses ke area area yang eksklusif. Tentunya area tersebut dikatakan eksklusif karena menyimpan sesuatu yang berharga, tentunya dapat mencegah terjadinya pencurian yang mungkin terjadi

Misal :

Pada sebuah museum, terdapat akses sidik jari yang ada di area penyimpanan fossil, ini dikarenakan hanya ada beberapa orang saja yang dapat mengakses fosil tersebut dan hanya untuk kepentingan tertentu.

  • Meningkatkan level sekuritas

Di jaman sekarang, sekuritas semakin canggih, seperti contohnya saat kita melakukan transaksi, kita mempunyai atm yang harus di masukan PIN terlebih dahulu. Saat masuk hotel ada tapping kartu terlebih dahulu.

  • Contoh kehidupan nyata Access Control :
  • PIN ATM
  • Tapping Absen
  • Tapping kamar hotel
  • Sensor sidik jari

Sources :

https://www.tekateki.online/apa-perbedaan-antara-otentikasi-authentication-dan-otorisasi-authorization/

http://boedy.blogspot.co.id/2007/12/access-control-sebagai-bagian-dalam.html

EFFECTS OF SOCIAL MEDIA ON PURCHASE INTENTION Case: Starbucks Indonesia Official LINE Account)

$
0
0

According to Tetra Pak Index 2017 Reort, it recorded that there were around 132 millions of internet in Indonesia, which almost half of it were social media entusiast (around 40%). Tetra Pak Index also revealed there were more than 106 millions of Indonesian people who use social media every month,which 85 of them access it through their mobile phone. With the increasing number of social media users from year to year, many business consider to use Social Media as a platform to do customer service, get new customers and also to promote their products.

Other fact according to Hubspot, 92% of marketers in 2014 claimed that social media marketing was important for their business, with 80% indicating their efforts increased traffic to their websites. Also according to Social Media Examiner, 97% of marketers are currently participating in social media—but 85% of participants aren’t sure what social media tools are the best to use. This demonstrates a huge potential for social media marketing to increase sales. Not only increasing sales, social media also can be a good platform to connect with Customers. People view Social Media as social networks, not marketing machines. As a result, they’re less likely to see what you post as an advertisement and will be more likely to hear what you have to say.

Starbucks is the biggest coffee shop in the world that headquartered in Seattle, Washington. Until March 2008, It has 16.446 shops in 44 countries. From the first opening in

Seattle, Starbucks’ growth was very fast. In the year of 1990, Starbucks opened many shops. This growth keept in creasing until the year 2000s. In last March of 2008, Starbucks has 16.222 shops. Starbucks Coffee Indonesia opened its first store in Plaza Indonesia, 17 May 2002. As of 10 April 2013, Starbucks Coffee Indonesia is now in 147 different locations all around major cities (12 cities), connecting to Indonesians one cup at a time.

Starbucks keeps increasing their strategy to gain more customers. Starbucks has choosen LINE as a platform. In Starbucks Indonesia Official LINE Account, it provides informations about the products, the newest menu. The most interesting is, it provides discount vocher for its followers. Customer can directly use it at every Starbucks shops even they have to wait the long queue.

Social Media

Social media originated as strictly a personal tool that people used to interact with friends and family but were later adopted by businesses that wanted to take advantage of a popular new communication. Through social media, anyone with internet access can interact with millions of people online. The use of social media networks to develop and manage an organization’s message. As a digital strategy, social media optimization can be used to increase awareness of new products and services, connect with customers, and ameliorate potential damaging news.

Purchase Intention

Purchase intention is a kind of decision-making that studies the reason to buy a particular brand by consumer . Purchase intention can be defined as a possibility that a customer will buy a certain product. The greater the intention, the probability of buying a product will be higher, though not necessarily the customer will actually buy it (Vahidreza, Akbariyeh&Hamid, 2015). In addition, purchase intention is when some information reaches a certain level, consumers will begin to assess and enter into the evaluation process, and make purchasing decisions after comparing and considering. The most prominent factor is the satisfaction factor not only from the good quality of the product but also influenced by other factors such as service during and after purchase, paying and other ways. The last stage of complex decision making includes purchasing the desired brand, evaluating the brand when consumed and store this information for future use (Vahidreza, Akbariyeh&Hamid, 2015).

Correlation between Social Media and Customer’s Purchase Intention

As social media can influence customers’ decision to purchase the product of company (Mehdi, Reza& Leila, 2014). In this emerging modern age, social media is not only used as a medium of communication, but also as a promotional medium because it offers many advantages. Social media is the most powerful medium for promotional media, even social media is also used as an interactive marketing tool, service, and building relationships with customers and prospects. That’s why there is a significant positive relationship between social media and consumer purchase intention.

References

I., Devi Krisnan, U. and Abdul Halim, N. (2017). Social Media in Food and Beverages Industry: Case of Klang Valley, Malaysia. International Journal of Business and Management, 12(6), p.121.
Grizane, T. and Jurgelane, I. (2017). Social Media Impact on Business Evaluation. Procedia Computer Science, 104, pp.190-196.
Mirabi, D., Albariyeh, H. and Tahmasebifard, H. (2018). A Study of Factors Affecting on Customers Purchase Intention Case Study: the Agencies of Bono Brand Tile in Tehran, [online] 2(1). Available at: http://www.jmest.org/wp-content/uploads/JMESTN42350395.pdf.
Starbucks Coffee Company. (2018). Starbucks In Indonesia | Starbucks Coffee Company. [online] Available at: http://www.starbucks.co.id/about-us/our-heritage/starbucks-in-indonesia [Accessed 14 Jan. 2018].
Putra, e. and lengkapku, L. (2018). MENGENAL LEBIH JAUH STARBUCKS COFFEE. [online] Edwinnotaris.blogspot.co.id. Available at: http://edwinnotaris.blogspot.co.id/2013/09/mengenal-lebih-jauh-starbucks-coffee.html [Accessed 14 Jan. 2018].
detikinet. (2018). 132 Juta Pengguna Internet Indonesia, 40% Penggila Medsos. [online] Available at: https://inet.detik.com/cyberlife/d-3659956/132-juta-pengguna-internet-indonesia-40-penggila-medsos [Accessed 14 Jan. 2018].
The Balance. (2018). What is Social Media?. [online] Available at: https://www.thebalance.com/what-is-social-media-2890301 [Accessed 14 Jan. 2018].

Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi System Tester Yang Baik

$
0
0

 

Testing merupakan salah satu fase dalam pengembangan sistem yang penting. testing merupakan batas terakhir agar aplikasi/sistem yang kita buat sesuai dengan Requirement dan ekspektasi dari User. Pertanyaannya adalah, bagaimana hasilnya jika orang yang melakukan testing melewatkan suatu Bug/Error? Maka aplikasi/sistem yang dikembangkan akan gagal dari standar yang ditentukan. Oleh karena itu, mari kita melihat hal-hal apa saja yang membuat seseorang menjadi tester yang baik menurut Rex Black, Managing the testing process: practical tools and techniques for managing hardware and software testing. Hal-hal tersebut adalah:

  • Professional Pessimism
  • Balanced Curiosity
  • Focus: No Space Cadet
  • Avoid the Aspiring Hero
  • Shun the Sloth
  • Reject Casper Milquetoast

A. Professional Pessimism

Apa itu Professional Pessimism? Professional Pessimism adalah pola pikir dimana seseorang memiliki suatu ekspektasi bahwa setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki kekurangan dan kesalahan. Test Team harus memiliki pola pikir tersebut untuk dapat memprediksi dan mengevaluasi di bagian mana produk tersebut akan gagal. Sebagai tester, berharap bahwa produk yang dihasilkan akan bug free dan berfungsi dengan semestinya merupakan hal yang dimaklumi. Tetapi, seorang tester harus bersedia mengesampingkan harapan mereka agar test team dapat melakukan testing secara optimal. Professional Pessimism memberikan dampak yang buruk bagi tim-tim lain. Oleh karena itu, Professional Pessimism hanya boleh ada di test team.

B. Balanced Curiosity

Balanced Curiosity merupakan suatu pola pikir dimana seorang tester harus mau menghabiskan waktu untuk mempelajari produk dari aspek-aspek yang developer tidak pikirkan. Seorang tester yang baik harus dapat membuat suatu test cases yang detail dan menyelidiki setiap situasi dalam sistem. Seorang tester yang baik harus memiliki pola pikir What If yang berbeda-beda.

C. Focus: No Space Cadet

Ini adalah pola pikir yang menjelaskan bahwa seorang tester tidak boleh terlalu fokus dalam melakukan test phase. Seorang tester memang harus fokus dalam suatu aspek untuk menyelesaikan suatu masalah. Tetapi, seorang tester harus sering berhenti dan mengintrospeksi apakah masalah yang sedang dikerjakan sekarang merupakan persoalan yang paling penting untuk di cari tahu.

D. Avoid the Aspiring Hero

Seorang tester harus mengerti alasan mereka berada dalam divisi testing. Mereka yang menganggap bahwa perkerjaan menjadi tester hanya merupakan suatu batu loncatan awal untuk dapat bekerja menjadi seorang developer atau perkerjaan lain tidak dapat menjadi seorang tester yang baik. Seorang tester yang memiliki pola pandang yang salah tentang developer juga bukan merupakan tester yang baik. Tester seperti ini dapat menyebabkan keretakan pada hubungan antara developer dan test team. Oleh karena itu, seorang tester yang baik harus mengerti nilainya dalam menjadi seorang tester.

E. Shun the Sloth

Dalam melakukan testing, kerja keras sangat dibutuhkan. Seorang tester bisanya memiliki jadwal yang sempit, masalah di menit-menit terakhir, jam lembur, dan lain-lain. Seorang tester yang sering melewati deadline dan menghindari kerja lembur merupakan ciri-ciri dari seorang tester yang buruk.

F. Reject Casper Milquetoast

Seorang tester yang baik harus berani dalam mempertahankan pendapat dia, walau jika hal tersebut dapat menimbulkan kontroversi dan permasalahan. Jika seorang tester menemukan suatu masalah dalam produk, masalah tersebut akan berdampak ke developer dan divisi-divisi lain. Masalah tersebut dapat merubah flow pengembangan produk dan dapat menjatuhkan morale dari development team. Tetapi jika masalah tersebut benar penting, maka seorang tester berkewajiban untuk melaporkan masalah tersebut. Seorang tester yang takut untuk mempertahankan penemuan dia bukan merupakan ciri tester yang baik.

Teknologi pada mySAP ERP (Part 1)

$
0
0

Sebagai sebuah solusi bisnis, mySAP tentu memiliki teknologi yang tidak biasa. SAP merancang teknologoi mySAP sebagai framework yang terbuka, fleksibel, dan menyediakan tampilan standar untuk produk pihak ketiga. Sehingga, SAP dapat menyediakan solusi e-business sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan partner bisnis. Kemampuan ini tentu semakin penting karena semakin beragam organisasi dengan infrastruktur teknologi yang berbeda-beda, tetapi berkolaborasi dalam hubungan bisnis.

Gambar 1.1Server/client: Hardware Oriented View – Software Oriented View

SAP menggunakan konsep object oriented dan client server architecture. Pada client server architecture yang dahulu, hubungan antara client dan server sangat erat, tidak semua client bisa request dan server bisa menyediakan. Tetapi sekarang sudah service oriented architecture, artinya tidak peduli di sana seperti apa, bisa request melalui apa saja selama ada service-nya., seperti dapat dilihat pada gambar 1.1.

Client/Server Architecture

Terdapat 2 view yang berbeda pada konfigurasi client/server:

  1. Hardware-oriented view: Server maksudnya adalah komputer pusat di dalam jaringan yang menyediakan data, memori, dan sumber untuk work stations dan clients.
  2. Software-oriented view: Servis pada view ini adalah servis yang disediakan oleh komponen software. Penyedia servis ini dapat merupakan proses kerja atau kumpulan proses. Komponen software dapat berupa client untuk satu proses kerja dan server ke lainnya.

Single-Level and Multilevel Configuration

Proses berikut dibutuhkan untuk mengoperasikan software aplikasi bisnis:

  • Proses presentasi (contohnya menampilkan suatu tampilan, GUI)
  • Proses aplikasi (contohnya menjalankan program aplikasi)
  • Proses database (contohnya mengatur dan merapihkan data pada database)

Gambar 1.2 Client Server Basic Principles

Pada single-tier configuration, semua tugas dilakukan oleh 1 komputer. Ini merupakan cara memproses mainframe yang klasik. Konfigurasi ini secara umum digunakan untuk percobaan dan demonstrasi.

Two-tier configuration biasanya diimplementasikan menggunakan server khusus yang bertanggungjawab sepenuhnya untuk mengatur graphical interface (GUI). Sebagai contoh, banyak pengguna SAP yang menjalanan proses SAP GUI pada Window PC. Dalam kasus ini, database dan proses aplikasi berjalan pada komputer yang sama. Pada pengaturan ini, jumlah user dapat ditingkatkan dengan memaintain performa baik dan menghindari peningkatan pengeluaran yang substansial.

Three-tier configuration setiap tier berjalan pada host nya sendiri. Konfigurasi ini mudah diukur. Untuk mengoptimalkan performa pada konfigurasi ini, user grup tambahan dapat digunakan. Pada grup ini, hanya sejumlah transaksi minimum yang dibutuhkan, sebagai contoh, sekelompok pembeli dan penjual. Setiap kelompok ditentukan pada server tertentu, sebagai contoh, server untuk aplikasi diperlukan untuk separtemen pembelian, lainnya untuk departemen penjualan. Di dalam application layer, performa juga dioptimalkan.

 

 

Referensi :

SAP. (2006). SAP01:SAP Fundamental Participant Handbook. Germany: SAP AG.


Teknologi Deep Learning

$
0
0

Manusia telah lama memikirkan tentang adanya mesin yang dapat “berfikir”, bahkan sejak kita kecil pun, kita sering berangan-angan coba ada mesin ini, coba aja ada mesin itu, coba aja mesin ini bisa melakukan itu, coba aja mesin itu bisa melakukan itu, intinya adalah manusia ingin sekali adanya mesin yang dapat berfikir atau setidaknya belajar. Karena rasa ingin tahu manusia yang besar manusia pun banyak menemukan banyak sekali teknologi yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan berawal dari rasa ingin tahu manusia yang besar, rasa ingin tahu itu telah melahirkan salah satu bidang ilmu komputer yang disebut kecerdasan buatan “Artificial Intelligence”. Kecerdasan buatan adalah studi tentang teori dan pengembangan sistem komputer agar mampu melakukan tugas-tugas yang dahulu hanya dapat dilakukan oleh manusia.

MACHINE LEARNING

Dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, muncul salah satu cabang kecerdasan buatan yang memperoleh banyak perhatian dari para peneliti yang disebut machine learning. Machine Learning mempelajari teori agar komputer mampu “belajar” dari data, machine learning melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti statistika, ilmu komputer, matematika dan bahkan neurologi. Salah satu algoritma machine learning yang menarik adalah jaringan saraf tiruan, seperti namanya jaringan saraf tiruan terinspirasi dari cara kerja otak manusia “yang disederhanakan”. Secara intuisi mencari inspirasi untuk membuat mesin mampu “berfikir” dari cara kerja otak adalah langkah yang bagus sama halnya seperti ingin membuat alat yang mampu terbang dengan melihat cara kerja burung terbang.

Dalam salah satu model jaringan saraf tiruan yang disebut MLP ( multi layer perceptron ) dikenal istilah layer, beberapa neuron tiruan dikelompokan menjadi satu layer kemudian layer satu menjadi input bagi layer yang lain, MLP sebenarnya adalah model ( matematika ) yang terdiri dari komposisi-komposisi fungsi dari vektor ke vektor, model ini biasanya di-train menggunakan algortima optimisasi berbasis gradien seperti gradient descent, berbagai masalah muncul ketika model jaringan saraf tiruan memiliki banyak layer, salah satu masalah yang terkenal disebut the vanishing gradient, masalah ini muncul karena jaringan saraf tiruan dengan banyak layer sebenarnya adalah fungsi yang terdiri dari banyak komposisi fungsi sehingga ketika menghitung gradien terhadap parameter dari fungsi tersebut, kita harus menggukan aturan rantai yang menyebabkan gradien parameternya bernilai kecil sehingga algoritma gradient descent berjalan lambat.

DEEP LEARNING

Pada tahun 2006, Geoffrey Hinton memperkenalkan salah satu varian jaringan saraf tiruan yang disebut deep belief nets, ide untuk men-train model jaringan saraf tiruan ini adalah dengan men-train dua layer kemudian tambahkan satu layer diatasnya, kemudian train hanya layer teratas dan begitu seterusnya. Dengan strategi ini kita dapat men-train model jaringan saraf tiruan dengan layer lebih banyak dari model-model sebelumnya. Paper ini merupakan awal populernya istilah deep learning untuk membedakan arsitektur jaringan saraf tiruan dengen banyak layer.

Setelah istilah deep learning populer, deep learning belum menjadi daya tarik yang besar bagi para peneliti karena jaringan saraf tiruan dengan banyak layer memiliki kompleksitas algoritma yang besar, sehingga membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi, dan tidak efisien secara komputasi saat itu. Hingga pada tahun 2009 Andrew ng dkk memperkenalkan penggunaan GPU untuk deep learning melalui paper yang berjudul Large-scale Deep Unsupervised Learning using Graphics Processors. Dengan menggunakan GPU jaringan saraf tiruan dapat berjalan lebih cepat dibanding dengan menggunakan CPU. Dengan tersedianya hardware yang memadai perkembangan deep learning mulai pesat, dan menghasilkan produk-produk yang dapat kita nikmati saat ini seperti pengenal wajah, self-driving car, pengenal suara, dan lain lain.

Organizes Test Group

$
0
0

Pada saat melakukan testing pada suatu sistem diperlukan adanya tim sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan dan besar atau kecilnya sistem tersebut. Di bawah ini terdapat beberapa macam testing grup yang dapat digunakan ketika melakukan testing, berikut adalah penjelasan singkatnya :

 

  1. Basic Model Testing Organization

 

Gambar 1. Basic Model Testing Organization

Test manager akan memberikan laporan kepada Development Manager. Uji insinyur yang dipimpin oleh seorang pemimpin (memimpin Test Engineer) yang akan berkomunikasi hasil pengujian secara langsung pada Development Manager. Model ini sangat cocok ketika kita bekerja dalam kelompok dengan sejumlah kecil personil. Jika terjadi kesalahan berkaitan dengan Developer kerjakan, maka Test Manager dapat langsung melapor hal tersebut kepada Development Manager. Selain itu, tes kelompok juga menjadi mandiri. Peran pengujian akan menjadi jelas, karena ia digunakan hanya sebagai saran dalam pengembangan sistem, tim pengujian mungkin bahkan bekerja sebagai pengembang juga.

 

  1. Development Project

Gambar 2. Development Project Model

Tes manajer dan manajer pengembangan melaporkan perkembangan kepada manajer proyek. Struktur organisasi ini bukanlah solusi yang sempurna tetapi itu adalah perbaikan struktur organisasi pengujian sebelumnya. Dalam tes kelompok ini struktur ini masih tidak sepenuhnya independen. Pengujian manajer menyediakan jawaban untuk manajer proyek.

Keuntungan dari model ini adalah :

Dalam struktur ini, peran manajer dalam pengembangan proyek sistem akan menjadi berkurang. Selain itu, divisi pengembangan dan pengujian memiliki sumber daya yang berbeda dan anggaran. Unit pengujian di organisasi memiliki peran yang lebih besar.

Kerugian dari model ini adalah :

Jika dalam pelaksanaan proyek, waktu penyelesaian tidak sesuai dengan jadwal, maka kelompok testing harus memberikan rasa simpati bagi tim pengembangan dan harus membantu (kerja lembur) agar proyek dapat selesai tepat waktu.

 

  1. Independent Testing Organizations

 

Gambar 3. Independent Testing Organizations

Independent Testing Organization adalah model organisasi paling direkomendasikan untuk pengujian. Tes tim juga bersifat independen sehingga seluruh divisi langsung melapor kepada Executive Management. Perhatian utama dan yang menjadi tujuan perusahaan adalah untuk mempromosikan keunggulan perusahaan dengan aplikasi sistem yang telah dibuat. Di samping itu, masalah dengan anggaran dan sumberdaya manusia diminimalkan melalui model ini dikarenakan segala urusan keuangan dan budgeting akan berhubungan langsung dengan Executive Management, sehingga lebih mudah di kontrol dan di evaluasi dalam hal penggunaannya.

 

  1. Service Development Group

Gambar 4. Service Development Group

Berikut ini adalah model dari Service Development Group dimana Project Manager memiliki manager lainnya sesuai dengan keahlian di bidangnya tersendiri, seperti Release Manager, Technical Manager, dan lain-lain. Biasanya terdapat beberapa Project Manager lainnya yang akan memegang proyek lainnya juga. Selain itu, terdapat juga Development Services Manager yang diperuntukkan untuk fokus kepada jasa bagi user. Jadi bukan hanya fokus kepada aplikasi atau sistem yang dibuat saja, akan tetapi lebih luas cakupan yang akan diperoleh. Keuntungan dari model ini adalah perusahaan banyak mengerjakan proyek dalam waktu yang bersamaan atau parallel dan langsung diawasi oleh Executive Management untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi.

 

Referensi :

Black, Rex. (2009). Managing The Testing Process. 3st Ed., Microsoft Press, Redmond, Washington 98052-6399

Call for Paper ICIMTech 2019

Pengunaan Status dalam Bug Life Cycle

$
0
0

Pengertian Bug Life Cycle adalah siklus dimana suatu bug sistem berjalan selama hidupnya. Hal ini dimulai ketika bug ditemukan dan berakhir ketika bug ditutup, setelah memastikan bug tersebut tidak direproduksi lagi dan berdampak pada perangkat lunak. Siklus hidup bug terkait dengan bug yang ditemukan selama pengujian. Selain itu, ada juga alur proses status dari bug tersebut ditemukan hingga ditutup atau telah diperbaiki oleh pihak pengembang. Berikut adalah gambar dari alur proses siklus bug :

Gambar 1 : Bug Life Cycle

Di bawah ini merupakan penjelasan singkat mengenai untuk masing-masing status dalam Bug Life Cycle sebagai berikut :

  1. New :

Ketika bug pertama kali ditemukan dan dicatat oleh tester untuk diberikan kepada pengembang.

  1. Assigned :

Setelah tester mencatat bug apa saja yang telah terjadi. Ketua tim dari tester akan memberikan pencatatan hasil bug kepada tim pengembang. Lalu ketua tim pengembang akan membagi tugas kepada anggotanya untuk mengatasi bug tersebut.

  1. Open :

Pada tahap ini, pengembang telah melakukan analisa terhadap bug tersebut dan bekerja untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi.

  1. Fixed :

Ketika pengembang telah mengubah code yang diperlukan dan dapat diverifikasi untuk dapat lolos ke bagian pegujian. Sehingga, status bug dapat berubah menjadi “Fixed”.

  1. Pending retest :

Setelah memperbaiki bug, pengembang telah memberi beberapa kode tertentu untuk diuji ulang ke penguji. Pada tahap diperlukan cukup waktu hingga sampai di penguji akhir. Sehingga statusnya berubah menjadi sedang menunggu tes ulang.

  1. Retest :

Pada tahap ini tester melakukan pengujian ulang terhadap kode yang telah diubah yang telah diberikan pengembang kepadanya untuk memeriksa apakah bug tersebut telah diperbaiki atau tidak.

  1. Reopened :

Jika bug masih ada bahkan setelah bug diperbaiki oleh pengembang, pengubah akan mengubah status menjadi “reopened“. Bug itu melewati siklus hidup sekali lagi.

  1. Verified :

Penguji tes bug melakukan uji coba setelah diperbaiki oleh pengembang. Jika bug tidak hadir kembali dalam perangkat lunak. Penguji berhak menyetujui bahwa bug tersebut telah diselesaikan dan mengubah statusnya menjadi telah “diverifikasi”.

9.      Closed :

Setelah bug diperbaiki dan diuji oleh penguji, apabila penguji merasa bahwa bug sudah tidak ada lagi dalam perangkat lunak, ia mengubah status bug menjadi “tertutup”. Keadaan ini berarti bahwa bug itu diperbaiki, teruji dan disetujui.

  1. Duplicate :

Jika bug diulang dua kali atau dua bug menyebutkan konsep bug yang sama, maka satu status bug berubah menjadi “duplikat”.

  1. Rejected :

Jika pengembang merasa itu tidak asli dan bukan merupakan suatu masalah, dia akan menolak bug yang dimaksudkan. Maka keadaan bug berubah menjadi “ditolak” dan belum dapat diperbaiki.

  1. Deferred :

Bug tersebut dapat berubah menjadi status untuk ditangguhkan, berarti bug tersebut diperkirakan akan diperbaiki pada rilis atau periode berikutnya. Alasan untuk mengubah bug ke keadaan ini memiliki banyak faktor. Diantaranya adalah prioritas bug yang mungkin rendah, kurangnya waktu untuk rilis atau bug mungkin tidak berpengaruh besar pada perangkat lunak.

  1. Not a bug :

Status diberikan sebagai “Not a bug” jika tidak ada perubahan fungsi dari aplikasi. Sebagai contoh adalah jika pelanggan meminta beberapa perubahan pada tampilan dan bidang aplikasi seperti perubahan warna beberapa teks maka itu bukan bug tapi hanya beberapa perubahan pada tampilan aplikasi.

Sumber :

International Software Testing Qualifications Board. (2017). Retrieved January 15, 2018, from http://istqbexamcertification.com.

SEARCH ENGINE MARKETING

$
0
0

SEM adalah teknik pemasaran produk (website bisnis anda) dengan membayar periklanan yang menyediakan jasa tersebut. Iklan yang tampil dapat berupa gambar, animasi, video, dan tulisan. Salah satunya yang merupakan SEM adalah Google Adwords, yang menampilkan iklan anda di hasil pencarian Search Engine dengan kata kunci tertentu. Untuk Google Adwords penempatannya akan terdapat di atas hasil pencarian atau dibilah kanan hasil pencarian, dan di paling bawah dekat dengan menu navigasi halaman hasil pencarian.

Adapun SEM lainnya seperti Facebook Ads, Yahoo Search Marketing, Bing, Ask, Baidu, Yandex, dan lainnya. SEM sendiri melibatkan berbagai hal seperti SEO, analisa kata kunci, harga pembayaran iklan, dampak dari kata kunci perbulan, dan efek lainnya yang akan membantu meningkatkan pemasaran produk anda. Berikut ini contoh gambar tampilan iklan yang tayang pada Search Engine Google.

  • Sistem Kerja

Sistem pembayaran yang diterapkan dalam SEM umumnya adalah PPC (Pay Per Click) atau Pay Per Impression. Untuk PPC adalah sistem pembayaran iklan dengan perhitungan berdasarkan banyaknya klik yang dapat dilakukan oleh custumer yang klik ke iklan tersebut. Pay Per Impression sistem periklanannya lebih kepada berapa kali penayangan iklan tersebut.

  • Fungsi SEM

SEM berfungsi untuk meningkatkan pengunjung dan pastinya akan meningkatkan popularitas, serta kata kunci yang akan ditargetkan. Dengan menggunakan SEM dapat dengan langsung menargetkan area pemasaran sesuai dengan target customer yang sesuai dengan produk kita. Jadi selain menjalankan SEO anda juga dapat memanfaatkan SEM, walaupun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Singkatnya SEM adalah istilah yang lebih luas atau diatasnya SEO, dimana tujuan SEO untuk meningkatkan ranking dan pengunjung organik, namun SEM lebih ke penargetan pengguna search engine melalui iklan yang dibayar berupa link yang menuju ke website bisnis kita. Seperti contoh kita yang mempunyai produk “Alat Pemadam Api” dan ingin mendapatkan pengunjung dari orang yang mengakses kata kunci tersebut melalui search engine, maka kita bisa mendaftarkan website kita ke Google Adwords. Setelah melalui berbagai ketentuan dan sampai pada tahap akhir, maka iklan kita akan diterima dan ditayangkan pada  pencarian yang relevan dengan kata kunci yang kita maksudkan. Sekian penjelasan mengenai Pengertian SEM (Search Engine Marketing).

KOMPONEN EXPERT SYSTEM

$
0
0
  1. User Interface

      User interface digunakan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi dari sistem. Metode input yang digunakan oleh manajer yaitu:

  • Menu
  • Command
  • Natural Language
  • Output Expert System memakai 2 bentuk penjelasan (explanation):
  • Explanation of Question
  • Explanation of Problem Solution
  1. Knowledge Base

       Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Aturan(rules) merupakan rincian dalam situasi yang tidak berubah: Kondisi benar dan tidak benar, tindakan yang diambil bila kondisi benar.

  1. Interface Engine

     Inference Engine merupakan bagian dari Expert System yang membentuk Reasoning dengan menggunakan isi dari knowledge base dalam urutan tertentu.

Dua metode yang digunakan dalam Expert System untuk mengamati Rules, yaitu:

  1. Penalaran ke depan (Forward) atau Forward Chaining.
  2. Penalaran ke Belakang (Revierse) atau Backward Chaining.
  1. Development Engine

        Development Engine membangun Rule Set dengan pendekatan:

  • Bahasa Pemrograman (Programming Language).
  • Bagian Expert System (Expert System Shell)

 

APLIKASI EXPERT SYSTEM

  1. Adver: sebuah prototipe Expert system digunakan untuk menggunakan strategi media periklanan yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan parameter biaya iklan per seribu pemirsa.
  2. Brickwork expert(Bert): sebuah Expert system untuk disain bangunan. BERT digunakan untuk memeriksa sebuah disain bangunan, kemudian memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan. Inputnya bisa dalam bentuk gambar.
  3. Delta: Expert system untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin-mesin Diesel Electric Locomotive.
  4. Dendral: Sistem pakar untuk analisis struktur molekul suatu senyawa yang belum diketahui. Senyawa yang belum diketahui tersebut dianalisis dengan menggunakan “mass spectrometer” dan “nuclear magnetic reconancy equipment”. Data hasil analisis tersebut dimasukkan ke DENDRAL yang akan membuat struktur molekulnya.
  5. Mycin: Expert system untuk mendiagnosa infeksi akibat bakteri dan menyarankan jenis obat dan dosisnya untuk penyembuhan.
  6. Opera: Operator Advisor yang digunakan untuk mendiagnosa dan menangani kerusakan pada suatu jaringan komputer. OPERA dijalankan pada malam hari untuk menggantikan Supervisor System Manager.
  7. Prospector: Untuk membantu menemukan lokasi yang mengandung bahan tambang. Basis pengetahuannya berisi kaidah berdasar data empiris dan taksonomi beberapa jenis mineral dan batu-batuan. Untuk mengetahui apakah suatu daerah mengandung bahan tambang, lebih dahulu dilakukan survey keadaan geologi dan pengambilan contoh tanah dan batu-batuan. Berdasarkan data hasil survey tersebut akan diberikan rekomendasi apakah daerah tsb layak untuk dieksplorasi dan akan diputuskan apakah akan dilakukan penggalian atau tidak.
  8. Heatings: Untuk pengontrolan proses pembakaran batubara secara terus menerus dengan menggunakan sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila terjadi kerusakan yang menimbulkan bahaya (peralatan & manusia) dapat dengan mudah mengetahui dan memberikan pemecahannya. Misal, bila bila HEATINGS mendeteksi kadar CO melewati ambang batas akan terdengar bunyi alarm dan menyuruh membuka ventilasi.

 

Sumber:

Expert System

Mobile Programmming (Native, Hybrid, Mobile Web)

$
0
0

      Di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju, permasalahan dan kebutuhan manusia kini banyak yang bisa dibantu menggunakan aplikasi. Dari mulai sulitnya mendapatkan informasi hingga kebutuhan sehari-hari bisa di pesan melalui aplikasi. Pemain besar di industri aplikasi ini adalah aplikasi di sistem operasi Android dan iOS. Berikut Tipe – tipe mobile Programming :

Native

    Aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman yang spesifik untuk platform tertentu. Contoh populernya yakni penggunaan bahasa pemrograman Objective-C atau Swift untuk platform iOS (Apple). Adapun platform Android yang menggunakan bahasa pemrograman Java. Membangun aplikasi native harus menyediakan pengalaman produk yang optimal pada perangkat mobile. Meskipun begitu, budget yang tinggi dibutuhkan untuk membangun aplikasi cross platform yang mampu mempertahankan aplikasi native tetap update.

Hybrid

    Aplikasi hybrid adalah aplikasi web yang ditransformasikan menjadi kode native pada platform seperti iOS atau Android. Aplikasi hybrid biasanya menggunakan browser untuk mengijinkan aplikasi web mengakses berbagai fitur di device mobile seperti Push Notification, Contacts, atau Offline Data Storage. Beberapa tools untuk mengembangkan aplikasi hybrid antara lain Phonegap, Rubymotion dan lain-lain. Keuntungan membangun aplikasi hybrid diantaranya pemeliharaan project menjadi semakin mudah jika dibandingkan dengan aplikasi native. Aplikasi hybrid juga, bisa dibangun secara cepat untuk keperluan cross platform dan dana yang bisa menjadi lebih hemat jika dibandingkan dengan native.

Web

     Aplikasi web bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk membangun produk yang diinginkan. Karena benar-benar minim persyaratan, dengan kata lain akses ke fitur dari perangkat mobile seperti Push Notification tidak diperlukan. Aplikasi web bisa menjadi pilihan yang murah dari sisi budget. Namun sayangnya, aplikasi web tidak bisa didistribusikan melalui toko aplikasi native seperti App Store atau Google Play.

Ketika memutuskan jenis aplikasi yang dibangun memanglah penting. Banyak faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan bisnis. Apliksi jenis native atau hybrid biasanya memiliki pengalaman produk yang lebih baik pada perangkat mobile dan dapat didistribusikan di toko-toko aplikasi. Namun sayangnya dari sisi budget lebih mahal dibanding aplikasi web. Periksalah prioritas bisnis yang akan kamu rencanakan saat ini dan ambil pilihan yang terbaik.


Phase 1 Deadline Submission

Software dan Tools untuk Membuat Prototype

$
0
0

Sebelum membuat website atau aplikasi, seorang designer akan membuat prototype terlebih dahulu. Dalam pengembangan software, prototype adalah model kerja yang belum sempurna dari produk dan sistem informasi, biasanya dibangun untuk alasan demonstrasi atau sebagai bagian dari proses pengembangan. Dalam System Development Life Cycle (SDLC), model prototyping adalah versi dasar dari sistem dibangun, diuji, dan dikerjakan sampai prototype yang dapat diterima diperoleh dan sistem yang sempurna dapat digunakan (Rouse, 2005). Dalam membuat prototype, terdapat banyak software dan tools yang dapat digunakan, dan akan dijelaskan di dalam artikel ini.

  1. Axure
    Axure memiliki motto yaitu “Powerful Prorotypes, Without Coding”. Artinya, Axure dapat membantu desainer dalam membuat prototype yang kompleks tanpa perlu memiliki kemampuan pemrograman, cukup menggunakan conditional logic, dynamic content, animasi, fungsi matematika, dan data-driven interactions tanpa perlu menulis satu barispun kode. Selain itu, Axure memiliki aplikasi bernama Axureshare di android dan ios, sehingga jika ingin berbagi dengan desainer lainnya dapat menggunakan aplikasi tersebut. Axure dapat digunakan di operating software Windows dan iOS. Selain itu untuk pelajar dan pengajar, Axure menyediakan free license.
  2. Sketch
    Salah satu software yang cukup mendunia saat ini dalam membuat prototype adalah sketch. Sketch memiliki fitur-fitur yang berguna bagi desainer, seperti intuitive interface dan powerful plugins, yang dibangun oleh komunitas developer

Pada Sketch juga terdapat fitur library, dimana di dalamnya desainer dapat berkolaborasi dengan desainer lainnya dan berbagi simbol dan dokumen satu sama lain. Sayangnya Sketch hanya tersedia bagi pengguna operating software iOS karena terdapat fitur-fitur yang hanya bisa dijalankan di iOS dan untuk saat ini pihak Sketch belum berencana untuk memasukkan Sketch ke OS lainnya. Selain itu Sketch merupakan software berbayar.

3. Balsamiq
Balsamiq adalah alat untuk membuat wireframe yang membantu desainer bekerja lebih cepat dan cerdas. Balsamiq membuat pengalaman membuat sketsa di papan tulis, tetapi menggunakan komputer.Kelebihan dari Balsamiq adalah:

  • Quick add: membantu desainer membuat UI dengan cepat
  • User interface library: terdapat banyak template UI yang dapat digunakan
  • Sketch style controls: membuat sketsa UI. Alasan mengapa dalam bentuk sketsa adalah supaya mendorong terjadinya brainstorming.
  • Clean wireframes option: Terdapat tema clean wireframe yang dapat digunakan untuk presentasi
  • Collaborate Smoothly: Balsamiq dapat digunakan untuk berkolaborasi antar user satu sama lain.

Balsamiq dapat digunakan di Operating Systems Ios dan Windows. Tetapi, Balsamiq masih bersifat berbayar, sehingga jika ingin menggunakannya harus melakukan pembayaran setiap bulan atau mencoba free trial terlebih dahulu.

4. Invision
Menurut website invision, Invision digunakan untuk memperoleh sebuah prototype dalam 5 menit dengan cara mengunggah file berisi desain, animasi, gestur, dan transisi untuk mengubah tampilan yang statis menjadi bisa diklik dan interaktif.Jadi, di dalam invision, desainer bisa memberikan interaksi pada file prototype yang sebelumnya sudah dibuat melalui software lain. Melalui invision, desainer juga dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan user lainnya.

Untuk menggunakan Invision, desainer dapat sign up terlebih dahulu pada website Invision, lalu langsung membuat interaksi prototype dari browser. Invision bersifat gratis dan hanya perlu mendaftar sebagai member saja.

Sebenarnya masih banyak prototyping tools lainnya, seperti Adobe XD, JustInMind dan MockupPlus. Kecocokan terhadap software prototype, tergantung dari kebutuhan seorang desainer.

Sumber:
Axure.com. (n.d.). About Axure. Retrieved Maret 13, 2018, from Axure: https://www.axure.com/

Balsamiq. (n.d.). About Balsamiq. Retrieved Maret 13, 2018, from Balsamiq: https://balsamiq.com/

Invision. (n.d.). About Invision. Retrieved Maret 13, 2018, from Invision: https://www.invisionapp.com/

Rouse, M. (2005, Agustus). Prototype. Retrieved Maret 13, 2018, from TechTarget: http://searcherp.techtarget.com/definition/prototype

Sketch. (n.d.). About Sketch. Retrieved Maret 13, 2018, from Sketch: https://www.sketchapp.com/

 

Hubungan dan Perbedaan Javascript, HTML, CSS , Jquery dan PHP di dalam Web Development

$
0
0

Web Development adalah

Pekerjaan mengembangkan website baik di lingkungan internet atau di intranet yang dapat meliputi desain web, pengembangan konten,  berhubungan dengan klien/pelanggan, pengerjaan skrip baik client-side (sisi klien/browser-user agent) dan atau server-side (yang di dalam server), web server, konfigurasi keamanan jaringan dan pekerjaan e-commerce.

Web development” sendiri seringkali merujuk pada aspek utama non-desain, seperti menulis kode alias koding. Web development dapat bermakna luas mulai dari pengembangan satu halaman statis hingga aplikasi internet berbasis web yang sangat kompleks.

Karena kegiatan “Web Development” berfokus pada aspek koding, maka kegiatan ini akan menggunakan bahasa pemrograman sesuai dengan kebutuhan website. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML, JSS, PHP, MySQL dan CSS. Artikel ini akan membahas perbedaan dan kegunaan masing – masing dari bahasa tersebut.

HTML (Hypertext Markup Language)

                        HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

HTML adalah kode baris dasar yang bisa harus digunakan untuk membuat halaman web. Singkatnya HTML Merupakan kumpulan script yang bisa kita gunakan untuk membuat halaman web. Dari HTML ini, kita bisa menampilkan data baik berupa teks maupun gambar di situs web yang kita buat.

PHP (Hypertext Preprocessor)

Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Walaupun PHP sama – sama sebagai bahasa strutkur dasar sama seperti HTML, namun PHP memiliki perbedaan tersendiri, perbedaan PHP dengan HTML adalah PHP merupakan bahasa pemrograman yang berada pada sisi Server dan membutuhkan konektifitas ke dalam database, dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan menggunakan HTML.

Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokument. CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

CSS tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus berada di dalam strukur pemrograman lain yang didasari oleh HTML atau PHP.

Javascript

JavaScript adalah bahasa scripting yang paling populer di internet dan bekerja pada banyak browser seperti Internet Explorer, Mozilla, Firefox, Netscape, Opera. JavaScript digunakan pada Web pages untuk meningkatkan design, validate forms, detect browsers, create cookies, GUI dsb.

            Sama seperti CSS, Javascript tidak dapat berdiri sendiri dan harus didasari oleh HTML atau PHP. Namun perbedaan Javascript dengan CSS adalah, Javascript mengatur logika seperti validasi untuk membuat tampilan website lebih dinamis dan CSS mengatur tampilan dari website tersebut seperti gambar, warna , font, dll.

SQL (Structured Querry Language)

SQL adalah suatu bahasa (language) yang digunakan untuk mengakses data di dalam sebuah database relasional. SQL sering juga disebut dengan istilah query, dan bahasa SQL secara praktiknya digunakan sebagai bahasa standar untuk manajemen database relasional. Hingga saat ini hampir seluruh server database atau software database mengenal dan mengerti bahasa SQL.

Di dalam Website SQL akan sangat erat hubunganya dengan PHP, karena PHP merupakan struktur pemrograman pada sisi server sehingga server membutuhkan koneksi ke dalam database, dan SQL digunakan untuk menghubungkan website (dengan struktur bahasa PHP) ke dalam Database menggunakan bahasa SQL. Contoh bahasa pemrograman SQL adalah MySQL, jQuery,dll.

Big Data dan Aplikasi Business Intelligent

$
0
0

Jaman sekarang sudah jarang sekali orang orang menggunakan kertas untuk menyimpan data meeka, sekarang sudah jamannya orang orang menggunakan google search, barcode, dan lain sebagainya sebagai alat untuk penyimpanan, Analisa, dan maintain data.  Super computer sudah semakin berkembang menjadi sebuah teknology yang tinggi untuk infromasi real time. Sepuluh tahun belakangan ini, CPU sudah hampir menyaingi power dari otak manusia. Survey sudah dibuktikan di Global Agenda di masa depan dalam lingkungan pengguna software. Survey ini menunjukan  bahwa mesin pintar ini akan menjadi bagian dari perusahaan perusaahaan di tahun 2026 mendatang. Ini menjadi salah satu bukti bahwa di 15 tahun mendatang, pekerjaan semuanya akan berbasis computer. Dari informasi dan problem problem yang ada, semuanya dianalisis dan akan di buat lebih baikn lagi dengan mesin penyimpanan data nantinya.

Berbicara tentang kendaraan yang dapat membaca keadaan lingkungan sekitarnya dan menyesuaikan dengan lingkungan yang ada, ini sudah sangat otomatis dan bahkan seperti manusia yang mengendarainya. Ini dikarenakan adanya informasi data tentang pengalaman orang untuk membuat perjalanan lebih amann, cepat, dan efisien.

Contoh lain misalnya dengan menganalisa banyak permasalahan yang ada dari sisi kesehatan di masalah lokasi dan iklim yang berbeda, bisa membantu menentukna kondisi bagaimana yang mendukung ke efektifan sebuah treatment yang bagus dan tidaknya untuk menangani masalah kesehatan itu sendiri.

Analisa big data ini sendiri akan membuat sebuah pola dan informasi yang nantinya akan mendukung semua aktivitas manusia tetapi tidak hanay itu, Big Data juga akan memberikan detailnya lagi untuk kita. Contohnya adalah seperti informasi infromasi kita yang sangat privasi juga. Jadi  big data itu bisa jadi akan membeberkan privasi atau justru mendukung transparansi terhadap perhitungan dan kemajuan kita.

Salah satu contoh komponen penunjang big data adalah Business Intelligent, Business Intelligent ini membantu perusahaan untuk menata bisnis mereka lebih baik, ada beberapa aplikasi penunjang Business Intelligent yaitu Tableau dan PTL.

Tableau merupakan aplikasi yang dapat membantu seseorang untuk melihat dan mengerti dari informasi sebuah data. Ini merupakan intelegent business yang akan membantu perusahaan perusahaan yang ada. Mengeksplorasi dan menganalisa data dengan waktu yang cepat. Selainitu, aplikasi ini juga membantu kita untuk konetifitas ke data yang kita inginkan seperti excel, sql atau mungkin big data, cloud, dan lain lain.

Tableau membawa data kita untuk dapat dikombinasikan dan dapat digabungkan dalam satu view. Aplikasi ini di desain dengan cara kerja yang natural seperti apa yang kita bayangkan dan pikirkan. Seperti pertayaan pertanyaan dan mengganti perspektif yang lebih menarik. Ini mengubah data kita menjadi data yang powerful dan menarik untuk di baca. Dengan menggunakan tableau online, kita dapat menajga data dan share data kita secara aman, sehingga semua orang yang ada di perusahaan kita dapat saling berdiskusi di room question dimanapun dan kapanpun. Kita dapat menentukan dimanapun dan kapan pun data kita di tableu di akses dan di ubah ubah sesuai kemauan kita sendiri.

Dengan adanya aplikasi tableau, memudahkan semua orang di perusahaan dapat browsing data kita dan melihat data kita secara aman . Dengan management tools yang ada, ini memudahkan kita untuk mengkontrol apa saja yang ada pada data kita. Dari Ijin User ke konektifitas sumber data serta visibilitas yang dapat membantu kita.  Tableau juga sangan flexible, bisa digunakan untuk tim kecil atau mungkin satu perusahaan.

Yang berikutnya adalah aplikasi PTL, ilistrasi aplikasi ini yaitu seperti hidup kita yang ini terbentuk dari pilihan pilihan yang kita buat tiap momennya. Contohnya adalah seperti seseorang yang ingin pergi untuk meeting, lalu ia menggunakan GPS di mobilnya untuk mengarahkan jalan, setelah itu dia menemukan ada masalah di jalan, lalu sesudah itu dia mengabarkan agak sedikit mengalami kesulitan di jalan, namun dengan adanya GPS,  dia dapat  memilih jalan lain, sehingga dia dapat sampai tepat waktu.

PTL merupakan aplikasi yang diranang untuk Business Intelligent solution. Dalam aplikasi ini, informasi dapat dirancang agara dapat mengambil pilihannya sendiri. Dalam aplikasi ini, BI solution nya adalah dapat mengambil data dari berbagai sumber yang ada dengan visual yang sangat menarik dan kita mengerjakannya sendiri yang disebut sebagai self service environment. BI solution ini dapat meningkatkan Business Value. Mempresentasikan informasi secara cepat dengan custom infographic. Dengan adanya PTL, memudahkan dalam discovering data, meningkatkan insight ke data. BI solution ini tracks dan analyze data, profile, interest, dan lain lain.

Selain itu, PTL juga menyediakan Forum Decision Making sehingga para pengusaha dapat berkolaborasi menganalisa data relevant untuk social BI environment, PTL enterprise BI membantu membuat Business Value.

Suka UX? Pekerjaan Ini bisa jadi Opsi Untukmu

$
0
0

UI dan UX sedang berkembang saat ini. Namun, kebanyakan orang hanya tau pekerjaan sebagai UX Designer saja, padahal sebenarnya terdapat pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungandengan UI dan UX. Berikut pekerjaan-pekerjaan yang bisa menjadi opsi kalian:

  1. UX Designer

Merupakan orang dengan keahlian disain, berkolaborasi untuk produk yang lebih baik dgn mencari ‘sweet spot’ antara pengguna-bisnis-teknologi.

Keahlian yang harus dimiliki seorang UX Designer adalah:

  • Membuat wireframes atau mendesain mockup (disain dari screen/webpage). Software yang biasanya digunakan adalah sketch, adobe photoshop dan illustrator
  • Memahami sedikit tentang ekonomi dan data analytics dan memahami tren teknologi
  • Terkadang ada beberapa perusahaan yang meminta seorang UX Designer untuk memahami basic programming

  1. UX Researcher

UX Researcher melakukan riset sebelum UX Designer melakukan desain sebuah UX agar apa yang didesain oleh UX desainer sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user.

Tugas seorang UX Researcher adalah:

  • Mengadakan usability research baik online maupun secara langsung dan memberi rekomendasi untuk perkembangan proyek
  • Melakukan test terhadap business requirement menggunakan metode heuristik ataupun kualitatif
  • Menentukan kebutuhan user dengan menjalankan analisis yang berfokus pada tugas
  • Bekerjasama dengan graphic designer untuk mengetes hasil yang telah diusulkan

  1. UX Engineer

Seorang UX Engineer harus memiliki kemampuan analisis yang baik, memiliki komitmen untuk kualitas, etika kerja yang kolaboratif dan kemampuan coding yang baik. Seorang UX Engineer harus menguasai JavaScript, CSS dan HTML, dan menjalankan portofolio teknologi web yang baru dan lama-semuanya untuk menjalankan fitur yang inovatif kepada pengguna.

Tugas seorang UX Engineer:

  • Bekerjasama dengan UX Designer, project manager dan back-end engineer untuk mengimplementasikan front-end dan pengembangan web.
  • Mendesain dan mengembangkan front end yang digunakan oleh user.

Viewing all 1282 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>